KELAS : 1PA14
NAMA KELOMPOK : 1.DIAH AYU ROMADHONI
(12514950)
2.RANIYAH MELATI (18514925)
3.TITA RISTAWATY(1B514947)
I.
Pendahuluan
1.
Definisi
konsepsional /pengertian kreativitas 4P (produk proses, pendorong, pribadi)
-DEFINISI KONSEPSIONAL
konsepsional adalah suatu pemikiran umum yang menggambarkan hubungan antara konsep konsep khusus yang akn menentukan variabel variabel yang akan saling berhubungan.istilah konsepsional merupakan pengarah atau pedoman yang lebih konkrit.sehingga diperlukan definisi operasional
konsepsional adalah suatu pemikiran umum yang menggambarkan hubungan antara konsep konsep khusus yang akn menentukan variabel variabel yang akan saling berhubungan.istilah konsepsional merupakan pengarah atau pedoman yang lebih konkrit.sehingga diperlukan definisi operasional
- PENGERTIAN KREATIVITAS 4P
Kreativitas merupakan suatu proses menghasilkan
sesuatu yang baru atau suatu bidang kajian yang kompleks yang menimbulkan
berbagai perbedaan dari berbagai pandangan. Perbedaan definisi kreativitas
tersebut pun merupakan definisi yang saling melengkapi, definisi kreativitas
tergantung pada segi penekanannya , kreativitas dapat didefinisikan dalam 4P
yaitu: pribadi, proses, pendorong, dan produk.
Adapun penjelasan dari 4P yakni:
Adapun penjelasan dari 4P yakni:
1.
produk
Pada definisi ini berfokus pada produk kreatif yang menekankan pada orisinalitas, yang berkemampuan untuk mengahasilkan sesuatu yang baru atau mengkombinasikan sesuatu hal yang sudah ada sebelumnya.
Produk baru dapat disebut karya kreatif jika mendapatkan pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu (Stein, 1963). Namun menurut ahli lain pertama-tama bukan suatu karya kreatif bermakna bagi umum, tetapi terutama bagi si pencipta sendiri.
Pada definisi ini berfokus pada produk kreatif yang menekankan pada orisinalitas, yang berkemampuan untuk mengahasilkan sesuatu yang baru atau mengkombinasikan sesuatu hal yang sudah ada sebelumnya.
Produk baru dapat disebut karya kreatif jika mendapatkan pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu (Stein, 1963). Namun menurut ahli lain pertama-tama bukan suatu karya kreatif bermakna bagi umum, tetapi terutama bagi si pencipta sendiri.
2.
Proses
Definisi ini kreativitas difokuskan pada proses berpikir yang dapat menciptakan ide – ide baru yang lebih inovatif dan variatif, seperti misalnya memikirkan suatu rancangan terbaru yang harus diciptakan dimasa yang akan datang.
Definisi ini kreativitas difokuskan pada proses berpikir yang dapat menciptakan ide – ide baru yang lebih inovatif dan variatif, seperti misalnya memikirkan suatu rancangan terbaru yang harus diciptakan dimasa yang akan datang.
3.
Pendorong
Definisi ini lebih menekankan pada faktor dorongan internal dari diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk menciptakan menjadi diri yang kreatif, kemudian ditambah dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis seperti, dorongan dari lingkungan keluarga, pertemanan, dan guru.
Definisi ini lebih menekankan pada faktor dorongan internal dari diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk menciptakan menjadi diri yang kreatif, kemudian ditambah dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis seperti, dorongan dari lingkungan keluarga, pertemanan, dan guru.
4.
Pribadi
Pada definisi ini kreativitas lebih difokuskan pada individunya sendiri, yang dapat disebut sebagai bakat.Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan yang ada dalam dirii seseorang, hal ini juga erat kaitannya dengan bakat.Bakat tersebut bisa seperti, bakat menyanyi, bakat menari, bakat menulis.
Pada definisi ini kreativitas lebih difokuskan pada individunya sendiri, yang dapat disebut sebagai bakat.Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan yang ada dalam dirii seseorang, hal ini juga erat kaitannya dengan bakat.Bakat tersebut bisa seperti, bakat menyanyi, bakat menari, bakat menulis.
2.
Definisi Operasional Kreativitas
Kretivitas
merupakan : “Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas),
dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi
(mengembangkan, memperkayam memperinci) suatu gagasan”.(Munandar SCU, 1077)
3.
Definisi kreativitas menurut Clark
Clark
berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan
otak,mengemukakan : “Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan
sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu :
berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing
and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986).
II.
Teori-teori mengenai kreativitas
1.
Menjelaskan teori-teori yang melandasi
pengembangan kreativitas
a)
Teori psikoanalisis
Psikoanalisis adalah
cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmun Freud dan para pengikutnya, sebagai
studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.
Psikoanalisis memiliki tiga penerapan:
1) suatu metoda penelitian dari pikiran;
2) suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai
perilaku manusia;
3) suatu metoda perlakuan terhadap penyakit
psikologis atau emosional.
Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada
setidaknya 20 orientasi teoretis yang mendasari teori tentang pemahaman
aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia. Berbagai pendekatan dalam
perlakuan yang disebut “psikoanalitis” berbeda-beda sebagaimana berbagai teori
yang juga beragam. Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga merujuk pada
metoda penelitian terhadap perkembangan anak.
Pada umumnya Psikoanalisa memandang kreativitas
sebagai hasil mengatasi suatu masalah, yang biasanya dimulai sejak di masa
anak-anak. Priadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai
pengalaman traumatis, yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang
disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari
trauma. Tindakan kreatif mentransformasi keadaan psikis yang tidak sehat
menjadi sehat.
1.
Teori Sigmund Freud,
Menurut beberapa pakar Psikologi, kemampuan
kreatifitas merupakan ciri kepribaidan yang menetap pada lima tahun pertama
dari kehidupan. Sigmund Freud ( 1856-1939) adalah tokoh utama yang menganut
pandangan ini. Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang
merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang
tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Karena mekanisme pertahanan
mencegah pengamatan yang cermat dari dunia, dan karena menghabiskan energi
psikis, mekanisme pertahanan biasanya merintangi produktifitas kreatifitas.
Sehingga biasanya mekanisme pertahanan merintangi produktivitas kreatif.
Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, namun
justru mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari kreativitas.
2.
Ernest Kris
Ernest kris menekankan bahwa mekanisme
pertahanan regresi (beralih ke perilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasaan,
jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasaan) juga sering
muncul dalam tindakan kreatif.
3.
Carl Jung
Carl Jung (1875-1961) juga percaya bahwa
ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat
tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi.
Dengan adanya ketidaksadaran kolektif, akan timbul penemuan, teori, seni, dan
karya-karya baru lainnya. Prose inilah yang menyebabkan kelanjutan dari
eksistensi manusia.
b)
Teori humanistic
Teori
Humanistik melihat kreatifitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat
tinggi. Tokoh-tokoh aliran humanistik percaya bahwa kreatifitas dapat
berkembang selama hidup.
1.
Teori Maslow
Menurut Abraham Maslow (1908-1970) pendukung
utama darim teori humanistik, manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang
menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini harus dipenuhi dalam urutan
hierarki seperti kebutuhan primitif muncul pada saat lahir dan kebutuhan tinggi
berkembang sebagai proses pematangan individu. Kebutuhan-kebutuhan itu,
diwujudkan Maslow sebagai hirarki kebutuhan manusia, dari yang terendah hingga
yang tertinggi.
Kebutuhan tersebut adalah:
-
Kebutuhan fisik/biologis
-
Kebutuhan akan rasa aman
-
Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
-
Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
-
Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
-
Kebutuhan estetik
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan
hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”. Kedua
Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau transendentasi) disebut
kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas.
Bila bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan
dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai “peak experience” saat
mendapat kilasan ilham (flash of insight)
2.
Teori Rogers
Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal
dari pribadi yang kreatif, yaitu:
- Keterbukaan terhadap pengalaman
- Kemampuan untuk menilai situasi
patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
- Kemampuan untuk bereksperimen,
untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
Apabila seseorang memiliki ketiga cirri ini
maka kesehatan psikologis sangat baik. Orang tersebut diatas akan berfungsi
sepenuhnya menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga
cirri atau kondisi tersebut uga merupakan dorongan dari dalam (internal press)
untuk kreasi.
c)
Teori csikszentmihalyi
Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya
kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh
seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi
pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.Minat pada usia dini
pada ranah tertentu. Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam
terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan
kreativitas.Akses terhadap suatu bidang. Adanya sarana dan prasarana serta
adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati sangat membantu pengembangan
bakat.
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan
teman sejawat di tambah tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti,
memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan
pakar-pakar dalam b idang yang diminati sangat penting untuk mendapatkan
pengakuan + penghargaan dari orang-orang penting.
Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan
mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi
dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapai tujuannya.
Ciri-ciri Kepribadian Kreatif menurut
Csikszentmihalyi
Csikszentmihalyi mengemukakan 10 pasang
cirri-ciri kepribadian kreatif yang seakan-akan paradoksal tetapi saling
terpadu secara dialektis.
1.
Pribadi kreatif mempunyai kekuatan energi fisik
yang memungkinkan mereka dapat bekerja berjam-jam dengan konsentrasi penuh,
tetapi mereka juga bias tenang dan rileks, tergantung situasinya.
2.
Pribadi kretaif cerdas dan cerdik tetapi pada
saat yang sama mereka juga naïf. Mereka nampak memilliki kebijaksanaan (wisdom)
tetapi kelihatan seperti anak-anak (child like). Insight mendalam nampak
bersamaan dalam ketidakmatangan emosional dan mental. Mampu berfikir konvergen
sekaligus divergen.
3.
Ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan
kombinasi sikap bermain dan disiplin.
4.
Pribadi kreatif dapat berselang-seling antara
imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas. Keduanya diperlukan
untuk dapat melepaskan diri dari kekinian tanpa kehilangan sentuhan masa lalu.
5.
Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan baik
introversi maupun ekstroversi.
6.
Orang kreatif dapat bersikap rendah diri dan
bangga akan karyanya pada saat yang sama.
7.
Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan
androgini psikoogis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari stereotip gender
(maskulin-feminin)
8.
Orang kreatif cenderung mandiri bahkan suka
menentang (passionate) bila menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat
obyektif dalam penilaian karya mereka.
9.
Sikap keterbukaan dan sensitivitas orang
kreatif sering menderita, jika mendapat banyak kritik dan serangan, tetapi pada
saat yang sama ia merasa gembira yang luar biasa.
Sumber :
http://tyaset4.blog.com/2010/02/definisi-kreativitas/
https://moethya26.wordpress.com/2010/02/25/teori-mengenai-kreatifitas/
https://ichbinfania.wordpress.com/category/kretifitas-dan-keberbakatan/teori-pribadi-kreatif/