Kamis, 20 Oktober 2016

TUGAS KE - 2 PSIKOLOGI MANAJEMEN


A.    Pengorganisasian Struktur Manajemen
1.      Pengertian struktur organisasi
Struktur organisasi adalah Desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi SDM, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi. Serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi struktur organisasi, yaitu faktor strategi organisasi, skala perusahaan, teknologi dan lingkungan.
Jika dalam fungsi perencanaan, tujuan dan rencana ditetapkan, maka dalam pengorganisasian rencana tersebut diturunkan dalam sebuah pembagian kerja tertentu dalam sebuah struktur organisasi dimana di dalamnya terdapat kejelasan bagaimanarencana organisasi akan dilaksankan, dikoordinasikan, dan dikomunikasikan. Secara ilustratif, struktur organisasi bisa digambarkan sebagai bagan organisasi (organizational chart).

2.      Jelaskan fungsi dari manajemen
Nickles, McHugh and McHugh (1997), mengemukakan empat fungsi manajemen: 
1. Perencanaan atau Planning yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan dimasa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kegiatan yang terkait dengan fungsi perencanaan diantaranya menetapkan tujuan dan target bisnis, merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut, menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan, dan menetapkan standar atau indicator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis. 
2. Pengorganisasian atau Organizing yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan di desain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, system dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan yang terkait dengan fungsi pengorganisasian diantaranya mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan, menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab, kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia atau tenaga kerja, dan kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.
3. Pengimplementasikan atau Directing yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi. Kegiatan yang terkait dengan fungsi pengimplementasikan diantaranya mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapain tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan, dan menjelaskan kebijakan yang ditetapkan. 
4. Pengendalian dan pengawasan atau Controlling yaitu proses yang dilakukan untuk memastiakan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, di organisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisinis yang dihadapi. Kegiatan yang terkait dengan fungsi pengawan diantaranya mengevaluasikeberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan, mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan dna melakukan berbagai alternative solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapain tujuan dan target bisnis.

3.      Jelaskan manfaat struktur fungsional dan divisional
·         Manfaat struktur fungsional
o   Sesuai dengan lingkungan yang stabil
o   Menunjang pengembangan keahlian
o   Memberi kesempatan bagi para spesialis
o   Memerlukan koordinasi internal minimum
o   Memerlukan keterampilan antar pribadi
·         Manfaat struktur divisional
o Perkerjaan keseluruhan lebih mudah dikoordinasikan prestasi kerja tinggi dapat dipertahankan,
o   Keputusan lebih cepat,
o   Lebih mudah untuk menilai prestasi kerja,
o   Pengembangan dan strategi dekat dengan lingkungan,
o   Memberikan landasan pelatihan bagi para majer strategis
o   Lebih terfokus pada produk, pasar dan tanggapan cepat terhadap perubahan,
o   Spesialisasi fungsional masih terpelihara pada masing-masaing divisi.

4.      Jelaskan kerugian struktur fungsional dan divisional
·         Kerugian struktur fungsional
o  Pada organisasi besar, respon lebih lambat diterima
o  Kurang inovatif memiliki perspektif yang sempit
o Menyebabkan terjadinya penyumbatan karena pelaksanaan tugas dilakukan secara sekuensial
o   Dapat menimbulkan konflik tentang prioritas produk
o   Tidak menunjang berkembangnya menejerial umum
o   Mengaburkan tanggung jawab atas tugas keseluruhan
·         Kerugian struktur divisional
o   Mengakibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
o   Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar divisi
o   Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah

5.      Cari kasus tentang organisasi
Contoh kasus organisasi :
Kondisi buruh di PT. Tjiwi Kimia Sidoarjo, saat ini sedang mengalami penindasan. Penindasan terjadi karena perusahaan mulai mempekerjakan tenaga buruh harian untuk melakukan aktivitas produksinya. Tindakan inilah yang kemudian memunculkan bibit konflik antara perusahaan dengan para buruh. Buruh yang bekerja di perusahaan tersebut mau tidak mau harus menerima kebijakan perusahaan karena posisi mereka yang lemah. Konflik antara perusahaan dan para buruh yang terjadi di PT. Tjiwi Kimia tidak hanya terjadi kali ini saja. Sebelumnya, pada tahun 2012 juga pernah terjadi konflik antara perusahaan dengan buruh yang disebabkan oleh adanya pemutusan hak kerja (PHK) secara sepihak yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Sebagai reaksi atas pemutusan secara sepihak tersebut, para buruh kemudian melakukan demo untuk menuntut hak kerja mereka. Pasca terjadinya demo tersebut, perusahaan tetap tidak memenuhi tuntutan dari para buruh yang telah di PHK, total buruh yang di PHK oleh Tjiwi Kimia pada saat itu berjumlah sebanyak 72 buruh terhitung sejak bulan Februari hingga Maret 2014.
Kehidupan buruh yang selalu tertindas, juga tergambar pada konflik antara perusahaan dan buruh yang terjadi di Tjiwi Kimia. Lebih jauh apabila dilihat konflik tersebut, pasca terjadinya PHK di tahun 2012 lalu, saat ini buruh di Tjiwi Kimia juga mengalami penindasan yang dilakukan oleh perusahaan. Salah satu bentuk penindasan yang nampak adalah munculnya tenaga outsourcing yang dikontrak melalui mandor di perusahaan tersebut. Penggunaan tenaga outsourcing pada perusahaan seringkali memicu reaksi keras dari kalangan masyarakat. Outsourcing merupakan bentuk baru penindasan yang sebenarnya telah lama muncul dalam dunia tenaga kerja. Munculnya kebijakan outsourcing di Indonesia sendiri berawal dari disahkan oleh munculnya Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang outsourcing. Penindasan yang dialami oleh buruh di Tjiwi Kimia diperparah dengan hadirnya karyawan perusahaan yang ikut dalam penindasan terhadap para buruh. Pada kasus Tjiwi Kimia, mandor yang merupakan karyawan dari perusahaan kemudian mencari orang yang bersedia bekerja tanpa ikatan kontrak resmi dari perusahaan dengan upah yang seadanya. Dalam studi ini, ditemukan bahwa mandor tersebut mencari para pekerja yang mau bekerja dengan sistem kerja outsourcing.
Para pekerja tersebut dibayar dengan gaji di bawah rata-rata para pekerja yang jelas-jelas merugikan dirinya. Pemberian upah yang sangat kecil tersebut tentunya tidak mampu untuk meningkatkan kesejahteraan dari para buruh pekerja harian tersebut. Disamping itu, buruh yang juga telah bekerja lama di perusahaan tersebut, hingga saat ini juga masih dipertanyakan kesejahteraannya. Selain itu kebijakan outsourcing yang dilakukan melalui mandor juga memperlihatkan lemahnya posisi buruh yang ada di perusahaan tersebut. Posisi tawar pekerja dan masyarakat miskin yang rendah di tengah melimpahnya jumlah pencari kerja, pengangguran dan meningkatnya jumlah penduduk migran yang mencoba mengadu nasib mencari kerja di kota besar adalah titik-titik lemah yang seringkali disadari benar oleh para investor untuk membuat para pekerjanya pasrah menerima nasib menerima upah yang tak pernah beringsut ke taraf yang terkategori layak dan adil.
Ø  Saran struktur fungsional
Kasus diatas memperlihatkan adanya kerugian dari struktur fungsional yaitu dapat menimbulkan konflik tentang prioritas produk karena dengan adanya kebijakan outsourcing konflik tersebut akan terjadi, jadi sebaiknya perusahaan adil dalam menjalankan kebijakkannya sehingga prioritas produk terus berjalan dan pegawai pun mendapatkan manfaatnya, dan juga perlu memunculkan kesadaran dari para buruh terkait dengan kondisi yang mereka alami pada saat ini, baik terhadap buruh yang telah menjadi pekerja di Tjiwi Kimia, maupun terhadap buruh harian yang saat ini semakin bertambah jumlahnya sehingga hal ini dapat mengahasilkan manfaat sruktur fungsional yaitu sesuai dengan lingkungan yang stabil. 
Ø  Saran struktur divisional
Kasus diatas memperlihatkan adanya manfaat dari struktur divisional untuk  perusahaan yaitu keputusan lebih cepat,keputusan dengan adanya PHK dan kebijakan outsourcing dapat membuat keuntungan bagi perusahaan. Namu, dapat juga menimbulkan kerugian dari faktor divisional yaitu pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah seperti pekerja yang di PHK dan yang terikat kebijakan outscourching akan diragukan kesejahteraan hidupnya, dengan upah yang dibawah rata-ratapun akan merugikan para pekerja yang terikat dengan kebijakan outscourching.

B.     Actuating dalam manajemen
1.      Pengertian actuating dalam manajemen
Menurut G, R. Terry actuating adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pemimpin.

2.      Jelaskan pentingnya actuating dalam manajemen
·      Pentingnya Actuating
a. Untuk melihat tercapai atau tidaknya tujuan tergantung pada bergerak tidaknya seluruh anggota manajemen, mulai dari tingkat atas, tengah, sampai bawah.
b.Pergerakan / actuating yang terarah akan membuat organisasi berjalan efektif karena tujuan, budget standar, metode kerja dan prosedur serta program sudah direncanakan.
c. Dan juga hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika : Merasa yakin akan mampu mengerjakan, Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,atau mendesak, tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.

3.      Jelaskan prinsip actuating dalam manajemen 
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Usaha Actuating baik normal dicari dengan jalan memperlakukan pekerja sebagai manusia dengan jalan merangsang pertumbuhan serta perkembangan mereka mengusahakan adanya keinginan untuk malampaui pihak lain. Menghargai pekerjaan yang diselesaikan dengan baik dan mengusahakan adanya unsur keadilan tanpa pilih kasih (fair play). Actuating tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. Actuating tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan perantugas dan tanggung jawabnya.
Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu :
·         Prinsip mengarah kepada tujuan
·         Prinsip keharmonisai dengan tujuan
·         Prinsip kesatuan komando

Sumber :
Sule, E. T., Saefullah, K. (2010). Pengantar Manajemen. Jakarta : Kencana.
Siswanto, H. B. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.
Zakiyuddin , Ais. (2013). Teori dan Praktik Manajemen, Jakarta : Mitra Wacana Media.
Badrudin. (2013). Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.