Senin, 14 November 2016

TUGAS 3 PSIKOLOGI MANAJEMEN #


A.    Controlling Fungsi Manajemen
1.      Pengertian Controlling Fungsi Manajemen
Controlling fungsi manajemen merupakan serangkaian pengawasan agar pekerjaan berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan dan kegiatan untuk menyesuaikan antara pelaksanaan dan rencana-rencana yang telah ditentukan.  Fungsi terakhir manajemen ini mencakup, persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas hasil kerja, baik berbentuk produk maupun jasa yang diberikan perusahaan/organisasi dalam upaya pencapaian tujuan kepuasan bersama, produktivitas, dan terciptanya citra yang positif.
2.      Jelaskan langkah-langkah Controlling Fungsi Manajemen
Langkah-langkah Controlling Fungsi Manajemen:
1.      Membandingkan hasil–hasil pekerjaan dengan rencana secara keseluruhan.
2.      Menilai hasil pekerjaan dengan standar hasil kerja.
3.      Membuat media pelaksanaan secara tepat.
4.      Memberitahukan media pengukur pekerjaan.
5.  Memindahkan data secara terperinci agar dapat terlihat perbandingan dan penyimpangan-penyimpangannya.
6.      Membuat saran tindakan-tindakan perbaikan jika dirasa oleh anggota.
7.  Memberitahu anggota-anggota yang bertanggung jawab terhadap pemberian penjelasan.
8.      Melaksanakan pengawasan sesuai dengan petunjuk hasil pengawasan.
3.      Jelaskan tipe-tipe Controlling Fungsi Manajemen
Terdapat beberapa tipe controlling fungsi manajemen:
a.    Metode pengendalian pendahuluan, memerlukan berbagai standar kualitas dan kuantitas yang layak dari berbagai masukan (input) seperti material, keuangan, modal, dan sumber daya manusia. Informasi membantu manajer menentukan apakah berbagai sumber daya tersebut memenuhi standar.
b.  Metode pegendalian bersamaan (concurrent controls), memerlukan standar perilaku, kegiatan dan pelaksanaan kegiatan yang layak. Makin banyak karyawan yang kecewa, apalagi ditindak lanjuti dengan pengunduran diri, dapat mencirikan buruknya manajemen SDM.
c.       Metode pengendalian umpan balik (feedback control)
Mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dnegan standar.
4.      Membuat strategi controlling untuk sebuah organisasi.
       Menetapkan standar dan metode untuk mengukur prestasi
Menentukan apa saja yang menjadi standar dalam mengukur prestasi pegawai
       Mengukur prestasi kerja
Melihat apa saja prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh pegawai selama pegawai tersebut bekerja.
    Membandingkan apakah prestasi kerja sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan
Melakukan perbandingan dari data hasil prestasi yang dicapai oleh pegawai dengan data standar yang telah ditentukan untuk megukur prestasi pegawai tersebut apakah prestasi yang telah dicapai sudah sesuai dengan standar yang ditemtukan
        Pengambilan tindakan koreksi atau perbaikan
Setelah melakukan perbandingan maka ditentukan apakah pegawai melakukan penyimpangan atau tidak dalam hasil prestasi yang diperoleh oleh pegawai. Jika pegawai malakukan penyimpangan maka pegawai akan di koreksi mengenai bagaimana kinerja pegawai tersebut selama ini dan jika tidak maka akan di perbaiki dan ditingkatkan lagi dari hasil prestasi yang telah dicapai selama pegawai bekerja.



B.     Kekuasaan dan Pengaruh
1.      Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai  dengan kewenangan yang diberikan. Kekuasaan merupakan bagian dalam organisasi, dalam organisasi pentingnya kekuasaan dalam konteks penyelesaian masalah. Setiap interaksi hubungan sosial dalam organisasi terkait dengan kekuasaan.
2.      Jelaskan sumber-sumber kekuasaan
Kekuasaan sumber kekuasaan terdiri dari tiga macam:
1)      Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan
·       Kekuasaan formal atau legal
Termasuk dalam jenis ini adalah komandan tentara, kepala dinas, presden atau perdana menteri dan sebagainya yang mendapat kekuasaannya karena ditunjuk dan diperkuat dengan peaturan atau perundangan resmi.
·       Kendali atas sumber dan ganjaran
Mejikan yang mengagaji karyawannya, pemilik sawah yang menupah buruhnya dll.
·       Kendali atas hukuman
Ganjaran biasanya terkait dengan hukuman sehingga kendali atas ganjaran biasanya juga terkait dengan kendali atas hukuman.
·       Kendali atas informasi
Misalkan murid yang selalu punya bocoran soal ulangan juga dianggap sebagai pemimpin oleh kawan-kawannya setiap menjelang ulangan umum.
·       Kendali ekologik (lingkungan)
Sumber kekuasaan ini dinamakan juga perekeyasaan situasi. Contohnya adalah kendali atas penempatan jabatan, seornag atasan, manajer, kepala bagian personalia mempunyai kekuasaan atas bawahannya karena ia boleh menentukan posisi anggotanya.
2)      Kekuasaan yang bersumber pada kepribadian
Berbeda dari kekuasaan yang bersumber pada kedudukan , kekuasaan yang bersumber pada kepribadian berawal dari sifat-sifat pribadi, yaitu:
·      Keahlian atau ketrampilan
Pasien-pasien yang menganggap dokter sebagai seseorang yang ahli untuk menyembuhkan penyakit.
·      Persahabatan atau kesetiaan
Sifat dapat bergaul, sifat kawan atau setia kepada kelompok dapat merupakan sumber kekuasaan sehingga seseorang dianggap sebagai pemimpin.
·      Karisma
Ciri kepribadian yang menyebabkan timbulnya kewibawaan pribadi dari pemimpin juga merupakan salah satu sumber kekuasaan dalam proses kepemimpinan.
3)      Kekuasaan yang bersumber pada politik
·      Kendali atau proses pembuatan keputusan
Dalam organisasi, ketua menentukan apakah suatu keputusan akan dibuat atau tidak.
·      Koalisi
Kepemimpinan atas dasar sumber kekuasaan politik ditentukan juga atas hak atau kewenangan untuk membuat kerja sama dengan kelompok lain.
·      Partisipasi
Pemimpin mengatur partisipasi anggotanya, siapa yang boleh berpartisipasi, dalam bentuk apa tiap anggota itu berpartisipasi, dan sebagainya.
·      Institusionalisasi
Pemimpin agama menikahkan pasangan suami –istri, menentukan terbentuknya keluarga baru.
3.      Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan, dimana kjika seseorang yang dipengaruhi agar bertindak dengancara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
4.      Jelaskan pengaruh taktik dalam organisasi
Pengaruh taktik terdiri dari sembilan macam, yaitu
Legitimasi, mengendalikan posisi kewenangan seseorang atau menekankan bahwa sebuah permintaan selaras dengan kebijakan atau ketentuan dalam organisasi.
Persuasi rasional, menyajikan argumen-argumen yang logis dan berbagai bukti faktual untuk memperlihatkan bahwa sebuah permintaan itu masuk akal.
Seruan inspirasional, mengembangkan komitmen emosional dengan cara menyerukan nilai-nilai, kebutuhan, harapan dan aspirasi sebuah sasaran.
Konsultasi, meningkatkan motivasi dan dukungan dari pihak yang menjadi sasaran dengan cara melibatkannyadalam memutuskan bagaimana rencana atau perubahan akan dijalankan.
Tukar pendapat, memberikan imbalan kepada target atau sasaran berupa uang atau penghargaan lain sabagai ganti karena mau menaati suatu permintaan.
Seruan pribadi, meminta kepatuhan berdasarkan persahabatan atau kesetiaan.
Menyenangkan orang lain, menggunakan rayuan,pujian, atau perilaku bersahabat sebelum membuat permintaan.
 Tekanan, menggunkan peringatan, tuntutan tegas, dan ancaman.
Koalisi, meminta bantuan orang lain untuk membujuk saaran (target) atau menggunakan dukungan orang lain sebagai alasan agar si sasaran setuju.
5.      Cari kasus tentang kekuasaan dan pengaruh pada sebuah organisasi dan berikan saran. 
"Kasus Irman Gusman Buktikan Kekuasaan Cenderung Disalahgunakan"
Semarang - Kasus suap yang menimpa Ketua DPD Irman Gusman  membuktikan adagium bahwa kekuasaan memiliki kecenderungan untuk disalahgunakan. Penyalahgunaan kekuasaan bisa dilakukan dengan berbagai modus, salah satunya menggunakan pengaruh jabatan yang diemban oleh seseorang. "Saya ingin mengatakan bahwa kasus yang menimpa IG semakin menguatkan dan membuktikan adagium kekuasaan itu," tegas pengamat hukum dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Umbu Rauta kepada SP, Senin (19/9).
Umbu menegaskan, kasus yang menimpa IG menjadi sorotan publik, karena yang bersangkutan adalah salah satu pimpinan lembaga negara yang seharusnya menjadi panutan dan tauladan bagi publik dalam memerangi berbagai modus korupsi dan kolusi.
"Namun pada kenyataannya, publik dibuat tercengang, karena tokoh yang dikenal antikorupsi, justru berbuat yang sebaliknya. Publik bisa kecewa, karena satu per satu tokoh yang semula diakui sebagai tokoh yang santun dan antikorupsi justru terlibat dalam kasus korupsi," ujarnya.
Umbu mengharapkan, adanya upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi oleh KPK dan lembaga penegak hukum lainnya, terkait kian banyaknya kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik dan tokoh terkemuka di negeri ini.
"Yang tidak kalah penting lagi, yaitu modal dasar dalam diri seseorang penyelenggara negara yaitu niat baik dan tulus untuk mengemban jabatan yang telah dipercayakan," tandasnya.
Saran:
Sebaiknya untuk para pimpinan baik untuk di lembaga Negara maupun pemimpin diorganisasi manapun, saya harap tidak melakukan tindakan korupsi lagi untuk selanjutnya dan tidak menyalahgunakan kekuasaannya. Karena, seharusnya seorang pemimpin itu melakukan sesuatu yang dijadikan panutan untuk orang-orang namun, dengan adanya kasus ini justru membuat namanya tidak baik lagi. Sehingga, lebih baik ketika menjadi sesorang pemimpin seharusnya menunjukkan hal-hal yang positif agar menjadi panutan orang-orang sekitar yang nantinya dapat mempengaruhi pandangan-pandangan negatif orang lain mengenai kekuasaan seseorang menjadi pandangan yang positif dalam menjalankan kekuasaannya disuatu organisasi.


Sumber:
Astuty, T. (2015). Ekonomi rangkuman inti sari ekonomi lengkap. Jakarta: Vicosta Publishing.
Budiardjo, M. (2008). Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pangarso, A. (2016). Perilaku organisasi. Yogyakarta: Deepublish.
Robbins, S., P. & Judge, T., A. (2007). Perilaku organisasi. Jakarta: Edward Tanujaya.
Sarwono, S., W. (2005). Psikologi sosial. Jakarta: Balai Pustaka.
Umar, H. (2003). Bisiness an introduction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kamis, 20 Oktober 2016

TUGAS KE - 2 PSIKOLOGI MANAJEMEN


A.    Pengorganisasian Struktur Manajemen
1.      Pengertian struktur organisasi
Struktur organisasi adalah Desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi SDM, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi. Serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi struktur organisasi, yaitu faktor strategi organisasi, skala perusahaan, teknologi dan lingkungan.
Jika dalam fungsi perencanaan, tujuan dan rencana ditetapkan, maka dalam pengorganisasian rencana tersebut diturunkan dalam sebuah pembagian kerja tertentu dalam sebuah struktur organisasi dimana di dalamnya terdapat kejelasan bagaimanarencana organisasi akan dilaksankan, dikoordinasikan, dan dikomunikasikan. Secara ilustratif, struktur organisasi bisa digambarkan sebagai bagan organisasi (organizational chart).

2.      Jelaskan fungsi dari manajemen
Nickles, McHugh and McHugh (1997), mengemukakan empat fungsi manajemen: 
1. Perencanaan atau Planning yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan dimasa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kegiatan yang terkait dengan fungsi perencanaan diantaranya menetapkan tujuan dan target bisnis, merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut, menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan, dan menetapkan standar atau indicator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis. 
2. Pengorganisasian atau Organizing yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan di desain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, system dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan yang terkait dengan fungsi pengorganisasian diantaranya mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan, menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab, kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia atau tenaga kerja, dan kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.
3. Pengimplementasikan atau Directing yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi. Kegiatan yang terkait dengan fungsi pengimplementasikan diantaranya mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapain tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan, dan menjelaskan kebijakan yang ditetapkan. 
4. Pengendalian dan pengawasan atau Controlling yaitu proses yang dilakukan untuk memastiakan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, di organisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisinis yang dihadapi. Kegiatan yang terkait dengan fungsi pengawan diantaranya mengevaluasikeberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan, mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan dna melakukan berbagai alternative solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapain tujuan dan target bisnis.

3.      Jelaskan manfaat struktur fungsional dan divisional
·         Manfaat struktur fungsional
o   Sesuai dengan lingkungan yang stabil
o   Menunjang pengembangan keahlian
o   Memberi kesempatan bagi para spesialis
o   Memerlukan koordinasi internal minimum
o   Memerlukan keterampilan antar pribadi
·         Manfaat struktur divisional
o Perkerjaan keseluruhan lebih mudah dikoordinasikan prestasi kerja tinggi dapat dipertahankan,
o   Keputusan lebih cepat,
o   Lebih mudah untuk menilai prestasi kerja,
o   Pengembangan dan strategi dekat dengan lingkungan,
o   Memberikan landasan pelatihan bagi para majer strategis
o   Lebih terfokus pada produk, pasar dan tanggapan cepat terhadap perubahan,
o   Spesialisasi fungsional masih terpelihara pada masing-masaing divisi.

4.      Jelaskan kerugian struktur fungsional dan divisional
·         Kerugian struktur fungsional
o  Pada organisasi besar, respon lebih lambat diterima
o  Kurang inovatif memiliki perspektif yang sempit
o Menyebabkan terjadinya penyumbatan karena pelaksanaan tugas dilakukan secara sekuensial
o   Dapat menimbulkan konflik tentang prioritas produk
o   Tidak menunjang berkembangnya menejerial umum
o   Mengaburkan tanggung jawab atas tugas keseluruhan
·         Kerugian struktur divisional
o   Mengakibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
o   Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar divisi
o   Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah

5.      Cari kasus tentang organisasi
Contoh kasus organisasi :
Kondisi buruh di PT. Tjiwi Kimia Sidoarjo, saat ini sedang mengalami penindasan. Penindasan terjadi karena perusahaan mulai mempekerjakan tenaga buruh harian untuk melakukan aktivitas produksinya. Tindakan inilah yang kemudian memunculkan bibit konflik antara perusahaan dengan para buruh. Buruh yang bekerja di perusahaan tersebut mau tidak mau harus menerima kebijakan perusahaan karena posisi mereka yang lemah. Konflik antara perusahaan dan para buruh yang terjadi di PT. Tjiwi Kimia tidak hanya terjadi kali ini saja. Sebelumnya, pada tahun 2012 juga pernah terjadi konflik antara perusahaan dengan buruh yang disebabkan oleh adanya pemutusan hak kerja (PHK) secara sepihak yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Sebagai reaksi atas pemutusan secara sepihak tersebut, para buruh kemudian melakukan demo untuk menuntut hak kerja mereka. Pasca terjadinya demo tersebut, perusahaan tetap tidak memenuhi tuntutan dari para buruh yang telah di PHK, total buruh yang di PHK oleh Tjiwi Kimia pada saat itu berjumlah sebanyak 72 buruh terhitung sejak bulan Februari hingga Maret 2014.
Kehidupan buruh yang selalu tertindas, juga tergambar pada konflik antara perusahaan dan buruh yang terjadi di Tjiwi Kimia. Lebih jauh apabila dilihat konflik tersebut, pasca terjadinya PHK di tahun 2012 lalu, saat ini buruh di Tjiwi Kimia juga mengalami penindasan yang dilakukan oleh perusahaan. Salah satu bentuk penindasan yang nampak adalah munculnya tenaga outsourcing yang dikontrak melalui mandor di perusahaan tersebut. Penggunaan tenaga outsourcing pada perusahaan seringkali memicu reaksi keras dari kalangan masyarakat. Outsourcing merupakan bentuk baru penindasan yang sebenarnya telah lama muncul dalam dunia tenaga kerja. Munculnya kebijakan outsourcing di Indonesia sendiri berawal dari disahkan oleh munculnya Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang outsourcing. Penindasan yang dialami oleh buruh di Tjiwi Kimia diperparah dengan hadirnya karyawan perusahaan yang ikut dalam penindasan terhadap para buruh. Pada kasus Tjiwi Kimia, mandor yang merupakan karyawan dari perusahaan kemudian mencari orang yang bersedia bekerja tanpa ikatan kontrak resmi dari perusahaan dengan upah yang seadanya. Dalam studi ini, ditemukan bahwa mandor tersebut mencari para pekerja yang mau bekerja dengan sistem kerja outsourcing.
Para pekerja tersebut dibayar dengan gaji di bawah rata-rata para pekerja yang jelas-jelas merugikan dirinya. Pemberian upah yang sangat kecil tersebut tentunya tidak mampu untuk meningkatkan kesejahteraan dari para buruh pekerja harian tersebut. Disamping itu, buruh yang juga telah bekerja lama di perusahaan tersebut, hingga saat ini juga masih dipertanyakan kesejahteraannya. Selain itu kebijakan outsourcing yang dilakukan melalui mandor juga memperlihatkan lemahnya posisi buruh yang ada di perusahaan tersebut. Posisi tawar pekerja dan masyarakat miskin yang rendah di tengah melimpahnya jumlah pencari kerja, pengangguran dan meningkatnya jumlah penduduk migran yang mencoba mengadu nasib mencari kerja di kota besar adalah titik-titik lemah yang seringkali disadari benar oleh para investor untuk membuat para pekerjanya pasrah menerima nasib menerima upah yang tak pernah beringsut ke taraf yang terkategori layak dan adil.
Ø  Saran struktur fungsional
Kasus diatas memperlihatkan adanya kerugian dari struktur fungsional yaitu dapat menimbulkan konflik tentang prioritas produk karena dengan adanya kebijakan outsourcing konflik tersebut akan terjadi, jadi sebaiknya perusahaan adil dalam menjalankan kebijakkannya sehingga prioritas produk terus berjalan dan pegawai pun mendapatkan manfaatnya, dan juga perlu memunculkan kesadaran dari para buruh terkait dengan kondisi yang mereka alami pada saat ini, baik terhadap buruh yang telah menjadi pekerja di Tjiwi Kimia, maupun terhadap buruh harian yang saat ini semakin bertambah jumlahnya sehingga hal ini dapat mengahasilkan manfaat sruktur fungsional yaitu sesuai dengan lingkungan yang stabil. 
Ø  Saran struktur divisional
Kasus diatas memperlihatkan adanya manfaat dari struktur divisional untuk  perusahaan yaitu keputusan lebih cepat,keputusan dengan adanya PHK dan kebijakan outsourcing dapat membuat keuntungan bagi perusahaan. Namu, dapat juga menimbulkan kerugian dari faktor divisional yaitu pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah seperti pekerja yang di PHK dan yang terikat kebijakan outscourching akan diragukan kesejahteraan hidupnya, dengan upah yang dibawah rata-ratapun akan merugikan para pekerja yang terikat dengan kebijakan outscourching.

B.     Actuating dalam manajemen
1.      Pengertian actuating dalam manajemen
Menurut G, R. Terry actuating adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pemimpin.

2.      Jelaskan pentingnya actuating dalam manajemen
·      Pentingnya Actuating
a. Untuk melihat tercapai atau tidaknya tujuan tergantung pada bergerak tidaknya seluruh anggota manajemen, mulai dari tingkat atas, tengah, sampai bawah.
b.Pergerakan / actuating yang terarah akan membuat organisasi berjalan efektif karena tujuan, budget standar, metode kerja dan prosedur serta program sudah direncanakan.
c. Dan juga hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika : Merasa yakin akan mampu mengerjakan, Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,atau mendesak, tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.

3.      Jelaskan prinsip actuating dalam manajemen 
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Usaha Actuating baik normal dicari dengan jalan memperlakukan pekerja sebagai manusia dengan jalan merangsang pertumbuhan serta perkembangan mereka mengusahakan adanya keinginan untuk malampaui pihak lain. Menghargai pekerjaan yang diselesaikan dengan baik dan mengusahakan adanya unsur keadilan tanpa pilih kasih (fair play). Actuating tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. Actuating tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan perantugas dan tanggung jawabnya.
Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu :
·         Prinsip mengarah kepada tujuan
·         Prinsip keharmonisai dengan tujuan
·         Prinsip kesatuan komando

Sumber :
Sule, E. T., Saefullah, K. (2010). Pengantar Manajemen. Jakarta : Kencana.
Siswanto, H. B. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.
Zakiyuddin , Ais. (2013). Teori dan Praktik Manajemen, Jakarta : Mitra Wacana Media.
Badrudin. (2013). Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.